Senin, 07 Maret 2011

SIAPA YANG SEJATI ?



            Aku Lanna, umurku masih 13 tahun dan aku masih duduk di kelas 8 di sekolah menengah pertama favorit di kotaku. Aku mempunyai banyak teman, tetapi aku masih bingung memilih, siapa di antara mereka yang merupakan teman sejati.
            Karena adanya rapat guru di sekolahku, hari ini aku pulang agak pagi. Tapi setidaknya aku sudah menyebarkan undangan untuk teman-temanku. Karena kebetulan besok adalah hari yang bertepatan dengan hari jadiku yang ke-14 tahun.
“teman-teman, aku pulang dulu ya ! jangan lupa besok datang ke pestaku !!” teriakku dari dalam mobil pribadiku yang membawaku pulang ke rumah.
“Oooh, itu pasti Lanna !! apa sih yang enggak buat kamu Lan !!” jawab teman-temanku serontak kegirangan sambil melambaikan tangan.
            Setibanya aku di pintu gerbang rumahku,  terlihat Mbak Yani pembantuku sudah membukakan pintu rumah sambil menyambutku dengan wajah yang ramah. Lalu, ku langsung memasuki rumah dan menaiki tangga untuk menuju ke kamar sambil didampingi oleh Mbak Yani.
“Mau makan siang non?”
“Ehmm, kurasa nanti saja mbak !!” jawabku dengan lantang sambil memasuki kamar.
                                                       

            Setelah ku berganti pakaian dan merapikan kamarku, tiba-tiba bunda datang tanpa mengetuk pintu. Ternyata kedatangan bunda adalah untuk mengajakku makan siang di ruang makan. Akhirnya aku langsung  bergegas menuju ruang makan dan menyantap hidangan yang sudah dimasak oleh Mbak Marti.
“Oh iya sayang, tadi gimana undangannya? Sudah disebarkan ke teman-temanmu?”
“Sudah bun !!”
“Oke kalau begitu !, Oh iya bunda hampir lupa, di acara ulang tahunmu besok, bunda harap di puncak acara kamu mengajak salah satu temanmu yang paling sejati dan istimewa untuk bernyanyi bersama. Bagaimana?”
“yang  paling sejati dan istimewa, bun?”
“iya sayang, bunda yakin Lanna pasti punya teman sejati . . .”
“Ehmm, belum tentu bun . . .” jawabku dengan raut muka yang agak sedih.
“Loh kok belum tentu, Lanna? Bukannya temanmu banyak, sayang? ”
“iya, tapi aku masih bingung siapa teman sejatiku. Karena hampir semua temanku memperlakukanku dengan sangat baik . . bun !”
“Ehmm, terserah Lanna saja. Yang penting di acaramu besok, kamu harus sudah menemukan teman sejati dan paling istimewa . . .”
            Mendengar perkataan bunda tadi, hatiku mulai berbisik bahwa aku harus menemukan teman sejati dan paling istimewa. Tapi karena terlalu banyak teman-teman yang ingin berteman dengan ku, aku bingung siapa yang sebenarnya adalah teman sejatiku dan yang paling istimewa di mataku.
            Karena menurutku, teman-temanku memperlakukan ku dengan sangat baik. Akhirnya aku berpikir panjang, dan mengusut semua hal pada temanku. Dan pertanyaanku kali ini, mengapa teman-temanku mau berteman dengan ku? Padahal tak ada yang istimewa dari diriku, aku biasa-biasa saja, tapi aku merupakan salah satu anak yang berada, apapun aku punya bahkan sampai mobil pribadi. Akhirnya aku mendapat sedikit secercah sinar.
            Apa mungkin, teman-temanku ingin bermain denganku hanya karena aku anak orang kaya? Tapi aku sangat tidak suka dengan teman yang seperti itu, aku ingin memiliki teman yang setia, baik hati dan yang terutama mau menerimaku apa adanya diriku, serta bukan dinilai dari kekayaan yang aku punya.
            Dan mungkin itu adalah jawaban dari pertanyaanku tadi. Dan setelah ku berpikir panjang ternyata ada benarnya juga. Buktinya setiap aku pergi ke kantin, teman-temanku selalu saja mengikutiku dan minta untuk di belikan makanan di kantin, tetapi tidak itu saja, setiap kami jalan-jalan ke mall juga tak jarang teman-temanku meminjam uang padaku untuk membeli sesuatu. Dan sampai sekarang uang itu belum juga di kembalikan, memang aku tidak menagihnya. Tetapi secara logis itu bukan tindakan yang wajar.
            Tapi, apa itu memang benar bahwa teman-temanku mau berteman denganku hanya karena ingin memanfaatkanku saja? Ehmm, mungkin iya . . . tapi juga mungkin tidak semua temanku seperti itu. Jadi ada harapan untukku untuk menemukan teman sejatiku. Tapi aku juga bingung, dan pertanyaanku yang kedua untuk kali ini adalah, Bagaimana cara mencari dan mengetahui siapa teman sejatiku? Akhirnya aku memutuskan untuk berpikir lebih panjang untuk masalah itu.
            Keesokan harinya, acara ulang tahunku akan di mulai. Dan jawaban dari pertanyaanku tadi malam sudah ku temukan, dan kini aku akan menggunakan rencanaku itu.
            Setelah beberapa menit kemudian, terlihat segerombolan teman-temanku sudah datang dan menyambutku dengan sangat meriah dan ramah. Mereka berusaha mencari-cari perhatianku dan memberikan ucapan selamat ulang tahun secara bersahut-sahutan. Aku sangat senang berteman dengan mereka, tetapi aku masih ingin menjalankan rencanaku untuk mencari teman sejati.
            Dan ku mulai rencanaku diawal acara. Pada awal acara, bunda menyuruhku untuk menyambut teman-teman ku di depan mereka. Akhirnya aku menuruti perkataan bunda sambil menjalankan rencanaku. Dan rencanaku kali ini adalah mengoleskan cream caramel kue tart pada pucuk hidungku dan aku berpura-pura tidak tahu akan adanya olesan itu di hidungku. Setelah itu aku keluar menuju lokasi acara dan menyambut teman-temanku.
 Tetapi apa yang akhirnya terjadi, mereka malah menertawakanku sampai terbahak-bahak, malah bahkan ada beberapa orang dari mereka yang mengolok-olok diriku. Tak terlihat seorangpun yang merasa prihatin ataupun mengingatkanku akan keberadaan olesan itu. Dan ternyata dugaanku benar, teman-temanku mau berteman denganku hanya karena ingin memanfaatkan kekayaanku saja.
Akhirnya aku berlari sambil menangis memasuki kamar dan merasa sangat malu dan menyesal mempunyai teman seperti mereka. Dan aku merasa bahwa kali ini aku tidak menemukan teman sejati yang mengingatkanku akan keberadaan olesan cream pada hidungku. Tetapi mereka hanya bisa menertawakanku sambil mengolok-olok keras. Dan aku hampir putus asa dan tidak ingin melanjutkan acara itu.
Tapi, tiba-tiba ada seorang gadis yang sebaya denganku memasuki kamar, dengan raut muka yang prihatin ketika melihatku menangis. Ternyata gadis itu adalah Keysha. Dia memegang pundakku sambil mengusap air mataku dan memberiku semangat untuk melanjutkan acara itu. Bahkan, Keysha juga membersihkan noda olesan cream caramel dari hidungku dengan gaun cantik yang sedang dipakainya.
Hatiku terenyuh dan berdetak lebih cepat ketika Keysha melakukan hal itu. Dan aku merasa bahwa aku telah menemukan teman sejati yang paling istimewa seperti yang dikatakan bunda.
“Jangan menangis Lanna, lihat kecantikanmu jadi pudar hanya karena air mata yang menetes dari matamu. Ayo lanjutkan pesta meriahmu, karena teman-teman yang lain sudah menunggu. Dan aku yakin kamu pasti bisa Lanna !!”
            Ucapan itulah yang membuatku bangkit dan akhirnya aku mau melanjutkan pesta itu kembali. Dan pada puncak acara, aku mengajak teman sejatiku Keysha untuk bernyanyi bersamaku di depan semua teman-temanku.
            Aku bangga memiliki teman sepertinya, karena dia mau menerimaku dengan apa adanya J.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar