Minggu, 13 Mei 2012

The wonderful person

Tes tes haloo, ehem ohok halo tes tes satu dua tiga. yaak haloooo! apa kabar? masih tentang tugasnya pak udin nih '-' semangaaat! ini kayaknya postingan ke-3 yang isinya tentang the wonderful person in my life, in my own, in my way, in my mind, in everything lah pokoknya...

Dan yaap! mereka adalah pak rusdy dan bu yenny, orang tua paling kece maksimal ƪ(^ε^)ʃ
Check it Out !







Tentang profil ayah :


Nama ayah saya adalah Muhammad Rusdy. Ayah lahir pada tanggal 4 Maret 1969 di kota Padang, Sumatera Barat. Beliau merupakan anak ke-8 dari 12 bersaudara yang merupakan anak dari Alm. Naziroedin dan Asiyah. Ayah bekerja sebagai arsitek di salah satu perusahaan swasta yang berada di Jakarta. Beliau merupakan lulusan S1 jurusan teknik sipil di universitas Bung Hatta Padang, Sumatera Barat. Ayah menghabiskan masa kecilnya di kota kelahirannya Padang, Sumatera Barat. Sekitar tahun 1990 setelah menyelesaikan sekolahnya, beliau mulai merantau ke pulau Jawa. Ayah merupakan pribadi yang mandiri dan bijaksana.




Tentang profil ibu :


Nama ibu saya adalah Yenny Astuti. Ibu lahir pada tanggal 25 Maret 1976 di kota Sidoarjo, Jawa Timur. Ibu merupakan anak pertama dari 2 bersaudara yang merupakan anak dari Sukir dan Tutik Qayati. Ibu merupakan lulusan SMA. Saat ini ibu merupakan seorang ibu rumah tangga. Dulu ibu pernah bekerja di salah satu perusahaan, namun ketika saya memiliki adik, ibu memutuskan untuk berhenti dari pekerjaanya. Ibu merupakan pribadi yang menyenangkan dan bijaksana.












Harapan kedua orang tua untuk saya :


Menjadi anak yang berbakti
Menjadi anak yang baik, sholihah, serta bertanggung jawab
Menjadi anak yang berguna bagi orang-orang sekitar, agama, nusabangsa
Bisa menjadi lebih baik dari kedua orang tuanya
Bisa menjadi yang terbaik


Ohmeen itu susah sebenernya, tapi.... akan kucoba sekuat tenaga demi mereka dan masa depan tentunya (-,-)9 cemungudth!




Dampak belajar dari orangtua untuk saya :


Banyak dampak yang saya dapatkan dari motivasi-motivasi yang saya dapat dari mereka yang berdampak pada kegiatan belajar saya. Disini saya bisa lebih bersyukur dengan apa yang saya dapatkan. Seperti tersedianya fasilitas yang lengkap sebagai penunjang belajar saya, dukungan dari mereka yang selalu membuat saya termotivasi untuk lebih maju, serta kondisi lingkungan saat ini yang sebenarnya sangat berpengaruh besar terhadap munculnya suatu kemauan belajar, baik lingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah. Saya pernah menemukan salah satu kalimat yang membuat saya termotivasi yaitu "ayah ibu kita itu sangat hebat, mereka bisa belajar mandiri tanpa bantuan google, wikipedia, dan internet semacamnya. mereka belajar secara natural pada saat itu" Kalau dibandingkan dengan zaman sekarang ini, jelas sangat berbeda. Di zaman sekarang ini fasilitas dan tekhnologi sudah cukup maju dan memadai. Tanpa fasilitas yang memadai pun orang tua kita bisa menjadi orang hebat seperti saat ini, mengapa kita tidak? seharusnya kita akan bisa lebih hebat dari mereka.




Cita-cita saya :


Yak, cita-cita saya adalah... entahlah. Dari kecil cita-cita selalu berubah-ubah. Seharusnya dari kecil saya berkeinginan untuk menjadi dokter, tapi itupun sepertinya agak kurang tulus karena cita-cita menjadi dokter hanyalah sebagai korban ikut-ikutan-_- yak, karena pada waktu itu saya mengira profesi pekerjaan di dunia ini yang ada hanyalah dokter. Tapi, setelah kira-kira berumur 7 tahun saya mulai menyukai kegiatan melukis. Dan hobi itu masih bertahan sampai sekarang. Terutama pada membuat, merancang, dan medesain bentuk rumah, serta tata letak properti dan lain-lain. Selain itu dari kecil saya sering melihat ayah sedang mendesain rumah, gedung bertingkat dan semacamnya. Terkadang saya juga ikut membuat desain rumah dengan keterbatasan pada saat itu. Dan sampai saya memutuskan bahwa cita-cita saya adalah sebagai arsitek, sama seperti profesi ayah saat ini. Karena bagi saya profesi sebagai aristek itu sangat menyenangkan. Dimana kita bisa menuangkan ide-ide kreatif seputar desain bangunan. Ada suatu hal yang membuat saya bimbang memilih cita-cita pada saat itu. Ayah pernah bilang "jadilah yang lebih baik daripada ayah" ayah ingin saya menjadi lebih baik darinya, artinya ayah ingin saya bersekolah lebih tinggi dan mendapatkan profesi yang lebih tinggi darinya. Selain itu ayah juga pernah bilang "masa depanmu nanti berada di tanganmu, jadilah yang terbaik" Itu bukan berarti ayah tidak mendukung cita-cita saya, justru ayah sangat mendukung apa pilihan saya nantinya, tapi alangkah lebih baiknya apabila saya bisa menjadi yang lebih baik darinya. Saya bisa menerima itu. Tapi yang jelas, saya ingin menjadi seseorang yang sukses, yang berhasil dan bisa menjadi yang terbaik. amin *ah jadi curhat-_-









Cara meraih cita-cita saya :


► Belajar dengan tekun
► Rajin berusaha, tanpa putus asa
► Belajar dari kegagalan yang ada
► Bertanggung jawab
► Belajar mandiri
► Belajar Ikhlas dan tawakkal
► Selalu berdoa dimanapun kapanpun
► Berusaha optimis, dan yakin apa yang akan didapatkan
► Percaya diri
► Selalu mematuhi nasehat-nasehat yang telah diberikan
► Dan lain-lain




Okelah, itu tadi seputar orang-orang hebat di kehidupanku sendiri, orang tuaku. Udah duluya! Besok bakal bikin posting lagi dan masih tentang tugasnya pak udin tentunya
ƪ(˘⌣˘)┐ ƪ(˘⌣˘)ʃ ┌(˘⌣˘)ʃ‎ 

Sekian, terimakasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar